Picking winners in each sector adalah salah satu strategy investasi kita. Ini terbukti jitu di strategy kita memilih ADRO daripada saham batubara lainnya seperti PTBA yang banyak digemari investor-investor lain terutama beberapa waktu lalu.
ADRO menjadi trending topics di kalangan investor dalam beberapa waktu belakangan ini karena rencana divestasi lini bisnis terbesarnya yaitu pertambangan batubara, lalu dilanjutkan dengan news pembagian dividen jumbo. Yuk kita bahas satu-satu.
ADRO akan melepas PT Adaro Andalan Indonesia (AAI) yang memegang lini bisnis pertambangan batu bara. AAI sendiri dikabarkan akan IPO dalam waktu dekat. Kita udah bongkar rencana divestasi ini di postingan IG kita, yang bisa kamu baca di link berikut -> Baca analisis divestasi AAI dari ADRO.
Supercuan sendiri udah invested di ADRO dari Oktober tahun lalu dan saat ini udah gain >40% dan total 2x dividen sebanyak Rp409,29/saham. Kita bisa lihat bahwa saya sempet average down & average up di ADRO karena punya conviction yang tinggi. Conviction ini yang bikin saya ga panik pas turun dan ga buru-buru jual pas naik.
Selain itu, ADRO juga dikabarkan akan membagikan dividen sebesar ~Rp1.300/saham. Anggap saja beli ADRO di awal tahun di harga Rp2.500, maka dividend yield-nya 52% wow. Tapi hal ini belum final dan ADRO sendiri akan mengadakan RUPS pada 18 November mendatang untuk memutuskan dividen ini.
Tugas kita sebagai investor adalah untuk tau apa yang kita beli dan only focus on important things. Terbukti kalau conviction kita di ADRO menghasilkan result yang baik. Walaupun demikian, kita juga tetep monitoring saham yang kita beli dan selalu update dengan kinerja bisnisnya, termasuk berita-berita penting seperti divestasi AAI ini.
Salah satu prinsip yang saya tekankan di Supercuan Saham adalah quickly eliminate losers and weightage adjustment. Inilah yang saya lakukan di salah satu transaksi terakhir saya menjual semua saham HEXA saya setelah mendapat dividen. Laporan keuangannya 1Q24 kurang adalah faktor terbesar yang mendorong saya untuk menjual sahamnya.
Total keuntungan saya dari saham HEXA saya sendiri harusnya sudah cukup lumayan, karena saya pertama membeli saham HEXA dari 26-04-2023 dengan harga Rp5.425 dan sempat menjualnya di range harga Rp5.575-6.450 dan terakhir menjualnya saat harganya Rp5.575 pada 30 Oktober 2024. Kini harganya turun ke Rp5.150. Yang artinya approach saya ini cukup sukses dan saya tidak memiliki kelekatan emosional meskipun saham ini telah memberikan saya dividen yang lumayan. Total dari April tahun lalu saya sudah 2 kali mendapatkan dividen dengan total dividen sebesar Rp1.483/Saham dengan total yield sebesar 27% dari harga beli pertama.
Sejatinya ini adalah approach seorang value investor, jual saham saat performa menurun, dan beli saham waktu performa nya mulai naik atau sudah naik. Bukan sebaliknya. PR kita adalah
Kami yakin ini cukup susah dilakukan bagi temen-temen yang punya waktu, pengetahuan & kapasitas yang terbatas. Tapi karena itulah tujuan Supercuan Saham didirikan untuk guide investor seperti temen-temen. Thank you for your trust in us!
Alvin.