Fenomena titip dana di Indonesia dibagi menjadi dua segmen:
Walaupun yang pertama lebih sering terjadi di negara kita, sekelompok oknum yang memanfaatkan keluguan orang-orang yang mungkin adalah paling rentan untuk tertipu kejahatan finansial - mulai dari Ibu Rumah Tangga, atau Blue Collar Worker yang mungkin tidak pernah terekspos ke hal-hal yang mengarah ke bisnis atau investasi. Kejadian kali ini mungkin lebih mengarah ke pilihan kedua. Dana sangat masif yang dikelola, sangat buruk.
Inilah yang dilakukan oleh Ahmad Rafif Raya, seorang pemuda asal Makassar dengan akun IG nya @waktunyabelisaham yang kini sudah diprivate. Dari yang saya tahu dan telah riset sistemnya seperti ini:
Dari sini kita bisa lihat temen-temen, banyak sekali keputusan demi keputusan yang salah disini. Dari menjanjikan return 40% setahun - 40% meaning uang 100 juta akan jadi 140 juta kedepannya - yang sebenarnya tidak akan ada orang yang mengerti apa yang mereka lakukan atau tidak berbohong, bakal memberikan janji seperti ini.
Dikarenakan market saham itu fluktuatif, sepintar-pintarnya kita cuman bisa untuk outperform the market. Jika market turun -8% misalnya, akan sangat susah untuk portfolio kita bisa membukukan return 40%. Buru-buru outperform the market kebanyakan orang akan perform worse than the market, Ini terbukti dari porto ARR yang mengalami loss besar-besaran saat dia sadar bahwa market tidak akan selamanya mudah.
Kesalahan lain dari ARR adalah membayar return yang harus dibayarkan menggunakan modal dana dari top up dari member lain. Saya kira ini adalah hasil atas kepanikan karena kesalahan dia sebelumnya, karena siapapun dengan akal sehat pasti akan tahu ini bukan ide yang bagus. Selain tidak transparan ke kliennya, dia juga tidak rasional terhadap diri dia sendiri. Bagaimana kalau dia kehabisan cash?
Ternyata benar ARR kehabisan cash dikarenakan portofolionya yang merugi besar-besaran selama periode 2022-2024 padahal di tahun-tahun sebelumnya katanya dia untung besar-besar an. Tahun-tahun sebelum ini itu lah yang membentuk keyakinan dia menjadi overconfident untuk memberikan garansi bagi hasil yang tetap.
Ini lah kenapa di Supercuan Saham saya selalu menerapkan prinsip, "Don't Lose Money." Kesalahan terbesar investor adalah mengambil resiko terlalu banyak dan mengira jika mereka untung, itulah hasil dari "kejeniusan" mereka. Faktanya, itu adalah hasil dari mengambil resiko yang terlalu tinggi. Di jangka panjang, ini tentunya tidak akan berakhir dengan baik.
Ini adalah alasan juga kenapa saya cuman ketawa, jika saya melihat orang memberikan harapan seolah-olah return tinggi mereka itu bukan karena faktor luck atau bahkan bisa direplikasi oleh orang lain - padahal dirinya sendiri saja belum tentu bisa. Dari risk-taking behavior itu timbul lah potensi untuk loss secara masif dan gagal mengaplikasikan prinsip Warren Buffet, "Don't Lose Money."
Selain itu ini juga mungkin pelajaran buat teman-teman bahwa memiliki gelar atau sertifikasi itu tidak mencermikan kualitas seorang investor? ARR memiliki WPPE & WMI yang sebenernya akan legal jika dia membuka titip dana ini jika bukan dikelola secara perorangan (seperti yang dia lakukan sekarang) tetapi melaui badan usaha.
Warren Buffet & Bill Ackman dan banyak investor hebat lainnya tidak memiliki sertifikasi apapun. Pengalaman saya pun dari mengenal banyak orang di dunia investasi yang bahkan memilika designasi prestigious seperti CFA, tapi saya liat mohon maaf, track record investasinya bisa dibilang sampah. So yes I do strongly believe that, one becomes a good investor from a combination of natural talent and love for it, and experience. Bukan sertifikasi atau gelar, atau level IQ seseorang.
Di Supercuan Saham sendiri, track record saya terlihat jelas. Dari drawdown yang minimal, portfolio yang terdiversifikasi tapi masih bisa berikan return yang jauh di atas market, sampai transparansi atas semua transaksi yang saya lakukan beserta performanya.
Cum. Return since Jan 2023: 29.7%
Biggest Monthly Drawdown: -4.5%
Outperformance against IHSG since Jan 2023: +22.6%
Beta: please request if needed
Ini semua saya lakukan karena saya cinta investasi, & saya tahu diri saya bagus di hal ini, & saya menemukan kebahagiaan tersendiri dari memberikan guide ke perjalanan investasi temen-temen dan memberikan dampak yang positif kepada anda secara finansial ataupun secara mindset.
Cheers,
Alvin